Banyak manfaat berkaitan dengan kesehatan yang dapat diperoleh dari ECO Enzym ini. Salah satu manfaat yang diutamakan dalam kegiatan ini adalah sebagai upaya menyediakan bahan alami untuk spraying pencegahan penyebaran Covid-19.
Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Semoga upaya ini membuahkan hasil maksimal seperti yang diharapkan. Aamin.(ungkap Edi Siswanto selaku Sekretaris PMI Provinsi Sumut).Kegiatan Wordshop ini dilaksanakan di Aula Markas PMI Provinsi Sumut Jalan Perintis Kemerdekaan No 37,Medan Timur.Sumatera Utara.
Dalam pelatihan tersebut PMI Prov sumut mengundang PMI Kab/Kota se – sumut sebagai peserta.yang bertujuan untuk dapat melatih Staf/Kepala Markas/Pengurus yang memiliki peran dan tanggung jawab untuk mengelola organisasi/program kerja di PMI Kab/Kota masing-masing.
Pelatihan PMER 2018 ini yang dilaksanakan oleh PMI Prov sumut sangat bermanfaat bagi peserta PMI Kab/Kota yang bertujuan untuk memperkenalkan proses manajemen proyek atau program kerja di lingkungan PMI Kab/Kota masing-masing, mulai dari Perencanaan, Monitoring, Evaluasi serta Pelaporan.dan juga memperkenalkan konsep – konsep dasar, pendekatan/metode.langkah langkah dan alat/peraga atau format yang digunakan dalam Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan secara rinci khususnya bagi peserta yang memiliki peran dan tanggung jawab dalam mengelola organisasi/ program yang ada di PMI nya masing masing.
PMI Prov sumut mengundang 2 fasilitator dari PMI Pusat untuk memberikan materi materi kepada peserta dalam Pelatihan PMER 2018 tersebut.
]]>“Kita bersyukur dan berterimakasih kepada pihak Bank Danamaon karena melalui Yayasan Danamon Peduli, mereka telah menyalurkan dana CSR untuk hal-hal yang tepat,” kata Ketua PMI Sumatera Utara (Sumut), DR. Rahmat Shah, di Medan, Jumat (14/6).
Ia menyampaikan hal itu pada acara pembukaan pelatihan pelatihan manajemen bencana yang diselenggarakan dalam rangka Bulan Kepedulian Lingkungan Tahun 2013.
Dikatakannya, PMI di Sumut senantiasa siap menjalin kemitraan dengan berbagai pihak untuk menggerakkan program-program CSR yang bersifat inovatif dan bersentuhan langsung dengan hal-hal yang bersifat kemanusiaan maupun lingkungan.
Menurut dia, banyak bidang kegiatan PMI yang bisa disinergikan secara berkesinambungan dengan program CSR, terutama yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat.
Jika semakin banyak perusahaan membangun kemitraan dengan PMI, kata dia, tentunya program kerja sama itu akan sangat efektif bagi PMI dalam menjalankan berbagai kegiatan kemanusiaan, termasuk dalam membangun berbagai prasarana dan sarana yang masih belum dimiliki organisasi kemanusiaan tersebut.
Terkait dengan pelatihan manajemen bencana, ia mengatakan bahwa kegiatan itu penting untuk meningkatkan kapasitas staf dan relawan PMI pada saat bencana.
“Meskipun kita tidak menginginkan adanya bencana, tetapi kita mau tidak mau harus memiliki bekal pengetahuan di bidang penanganan bencana,” tambahnya.
Dikatakan Rahmat, jajaran PMI di daerah itu akan terus berupaya berperan aktif di tengah masyarakat sebagai bentuk kewaspadaan dan pengurangan risiko terhadap bencana alam serta hal-hal yang tidak diinginkan di masa datang.
Pelatihan manajemen bencana yang digelar PMI Kota Medan bekerja sama dengan Yayasan Danamon Peduli tersebut diikuti 100 orang lebih dari kalangan pengurus PMI kecamatan se-Kota Medan, para anggota korps sukarelawan dan karyawan PT Bank Danamon.
Pimpinan perwakilan PT Bank Danamon Indonesia wilayah Sumatera, Ester Junita Ginting, mengatakan bahwa pihaknya memilih bermitra dengan PMI, karena memahami bahwa kegiatan PMI ternyata tidak hanya sebatas urusan donor darah.
“Semula kami mengira bahwa PMI ini urusannya donor darah saja, ternyata hampir semua aspek kemanusiaan dilakukan oleh PMI termasuk bencana dan upaya pelestarian lingkungan,” ucap dia.
Selain menjalin kerja sama di bidang pelatihan manajemen bencana, PT Bank Danamon dan PMI RIAU akan merealisasikan beberapa kegiatan lain, di antaranya penanaman pohon serta pendidikan dan latihan bagi anggota personel satuan penanganan bencana (Satgana).
]]>
PMI Daerah Bali mengadakan penyegaran materi teknis PK dan berharap para pelatih dan pelaku PK yang terlatih agar mampu mendukung kegiatan-kegiatan utama PMI khususnya saat merespon kejadian bencana. Seiring dengan perkembangan waktu, beberapa materi telah mengalamai penyempurnaan, sehingga dianggap perlu untuk diketahui oleh pelatih maupun pelaku PK.
Untuk memperkuat dan menambah kembali kapasitas dan kompetensi PMI Daerah Bali dan PMI Cabang se Bali khususnya di bidang teknis PK, perlu diadakan kegiatan penguatan-penguatan antara lain pelatihan teknis bagi pelatih dan pelaku PK oleh sebab itu PMI Daerah Bali mengadakan Pelatihan Perawatan Keluarga. Kegiatan ini mulai dilaksanakan pada tanggal 27 Juli – 1 Agustus 2009 di Training Center PMI Daerah Provinsi bali.
Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu menambah dan meningkatkan kapasitas dan kompetensi PMI dalam melaksanakan tugas Kepalangmerahan khususnya di bidang Perawatan Keluarga sehingga PMI mampu memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat yang rentan pada saat terjadi bencana maupun sehari-hari seperti memberikan penyegaran materi PK bagi pelatih PK, memberikan serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi pelaku PK, menambah tenaga-tenaga yang terampil, terlatih dan cekatan bidang PK di PMI Daerah dan PMI Cabang se Bali untuk mendukung kegiatan tanggap darurat maupun saat tidak terjadi bencana serta dapat digunakan sebagai income generation, mempersiapkan tenaga-tenaga yang terampil, terlatih dan cekatan untuk mengikuti pelatihan pelatih selanjutnya, memberikan pengetahuan kiat-kiat dalam memasarkan program PK sebagai kegiatan unit usaha (income generation).
]]>